Sabtu, 26 Maret 2016

gerhana matahari




GERHANA MATAHARI
Tanggapan Masyarakat Indonesia terhadap Gerhana Matahari cukup meriah dan antusias di berbagai kalangan masyarakat. Dengan kelangkaan dan keindahannya fenomena gerhana menjadi daya tarik sendiri bagi Masyarakat Indonesia. Karna Indonesia kali ini beruntung karena dapat merasakan gerhana matahari total yang mungkin terjadi lagi 300 thn mendatang.
Untuk itu saya akan jelaskan apa sebenarnya apa sih gerhana matahari itu. Tanpa ada nya mitos dimakan naga atau terhalang oleh meteor besar hehe langsung saja simak faktanya

Gerhana matahari dapat terjadi


Gerhana matahari terjadi pada siang hari. Proses terjadinya diawali dengan bulan menutupi matahari sehingga keadaan terang benderang berangsur-angsur menjadi gelap. Gerhana matahari terjadi karena sinar matahari pada siang hari terhalang oleh bulan. Akibatnya, selama beberapa saat sinar matahari tertutup dan tidak tampak dari bumi. Pada saat terjadi gerhana matahari kedudukan, matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis. Akibatnya bayangan bulan akan mengenai bumi. Karena bulan lebih kecil dari matahari maka hanya sebagian tempat permukaan bumi yang terkena bayangan bulan. Atau hanya sebagian tempat saja yang mengalami gerhana matahari. 

            jika umbra dan atau penumbra bulan jatuh ke permukaan bumi. Karena bulan jauh lebih kecil daripada matahari, bayang-bayang bulan yang jatuh mengenai permukaan bumi hanya melingkupi luasan yang sempit saja. Oleh karena itu, gerhana matahari yang terjadi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerhana total, gerhana parsial, dan gerhana cincin. Gerhana matahari total dialami oleh bagian bumi yang masuk ke umbra bulan. Gerhana matahari total ini hanya berlangsung kira-kira 6 menit, jauh lebih singkat daripada gerhana bulan total.


  • Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
  • Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
  • Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  • Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

GERHANA YANG MELINGKUPI INDONESIA
Pada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia menyaksikan gerhana matahari. Di sebelah timur Samudera Pasifik, gerhana matahari total terjadi selama lebih dari 4 menit.
Sebagian besar India dan Nepal mengalami gerhana matahari parsial. Sementara itu, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nuginii menyaksikan lebih dari 50% gerhana sebagian. Sedangkan Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan melihat sekitar 50% gerhana matahari sebagian. Sementara Australia, Tiongkok, Jepang dan Alaska mendapatkan kurang dari 50% gerhana sebagian.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thoma Djamaluddin, gerhana matahari total ini pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yaitu pada 1983, 1988, dan 1995. Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 diperkirakan baru akan terjadi lagi pada 2023.
Gerhana matahari total ini bisa disaksikan dengan jelas di 12 provinsi dari Indonesia bagian barat sampai timur. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, waktu puncak terjadinya gerhana adalah pada pukul 07.20 WIB dan 07.21 WIB. Untuk Indonesia bagian tengah, puncak gerhana matahari total terjadi pada pukul 08.35 WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, puncak gerhana ini terlihat pada pukul 09.50 WIT.
Provinsi yang penduduknya bisa melihat gerhana matahari total adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, serta Maluku Utara.
Wilayah Indonesia lain yang tidak berada di 12 provinsi tersebut tetap bisa menyaksikan gerhana matahari meski hanya sebagian yang terlihat. Menurut LAPAN, gerhana matahari total itu hanya akan terlihat selama 1,5-3 menit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar